Kamis, 23 Desember 2010

FRAGMEN CINTA

Aku bermimpi tentang Jakarta
Namun yang kulihat adalah New York
Jakarta sekarang bagai etalase boneka Jurasic Park
Aku lihat dalam mimpi-mimpi tentang Jakarta

Pose wajah polos politisi
Menjadi potret lilin
Dalam kaca etalase sebuah koran
Oooh...disini
Nilai jual politisi difaktualkan

Mimpi terakhir tentang Jakarta 
Masih nampak wajah renta kelurahan New York
Mimpi Jakarta-New York
Dalam kolom bisnis hari ini


Gerbong Pejanji

Sepanjang jalan terantuk
Asap rokok tembus ingatan
Pengab dalam gerbong pejanji
Angin meliuk jalang

Hari menyanyi hantar halilintar
Memilin keangkuhan 
Meremas kesibukan 
Luluh diantara setegah ingatan

Peduli sepanjangucapan
Greget penantian tumpah diperjamuan
Kuda benal lepas dari kandang
Tak ada tunggang langgang

Jinak-jinak merpati
Lajukan gerbong pejanji
Lewati ranjau multi sisi
Menuju lorong penantian

Jauh...menuju Utopi 




 Hanya Kata
 

Jarak tak memandangmu dengan diam
Sebab kata-kata lunakkan sejarah
Maka siapa engkau siapa aku
Mengalir ke jalanan yang terus menjauh
Ke arah batas segala



 Aku dan Kau


Jangan kau siman sesuatu
Dalam hitam mendung
Karena ada langit seperti kemarin

Jangan kau ukir sesuatu
Dalam gelap mimpi
Sebab esok ada mentari

Lihat pengemudi
Selalu jalan kedepan
Juga kadang serong kedepan
Juga kadang serong kebelakag
Itu hanyalah selimut kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar