FRAGMEN CINTA
Aku bermimpi tentang Jakarta
Namun yang kulihat adalah New York
Jakarta sekarang bagai etalase boneka Jurasic Park
Aku lihat dalam mimpi-mimpi tentang Jakarta
Pose wajah polos politisi
Menjadi potret lilin
Dalam kaca etalase sebuah koran
Oooh...disini
Nilai jual politisi difaktualkan
Mimpi terakhir tentang Jakarta
Masih nampak wajah renta kelurahan New York
Mimpi Jakarta-New York
Dalam kolom bisnis hari ini
Gerbong Pejanji
Sepanjang jalan terantuk
Asap rokok tembus ingatan
Pengab dalam gerbong pejanji
Angin meliuk jalang
Hari menyanyi hantar halilintar
Memilin keangkuhan
Meremas kesibukan
Luluh diantara setegah ingatan
Peduli sepanjangucapan
Greget penantian tumpah diperjamuan
Kuda benal lepas dari kandang
Tak ada tunggang langgang
Jinak-jinak merpati
Lajukan gerbong pejanji
Lewati ranjau multi sisi
Menuju lorong penantian
Jauh...menuju Utopi
Aku dan Kau
Jangan kau siman sesuatu
Hanya Kata
Jarak tak memandangmu dengan diam
Sebab kata-kata lunakkan sejarah
Maka siapa engkau siapa aku
Mengalir ke jalanan yang terus menjauh
Ke arah batas segalaAku dan Kau
Jangan kau siman sesuatu
Dalam hitam mendung
Karena ada langit seperti kemarin
Jangan kau ukir sesuatu
Dalam gelap mimpi
Sebab esok ada mentari
Lihat pengemudi
Selalu jalan kedepan
Juga kadang serong kedepan
Juga kadang serong kebelakag
Itu hanyalah selimut kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar